TUGAS
BAHASA INDONESIA
STRUKTUR
TEKS “SEJARAH TERJADINYA PERANG KOREA SELATAN DAN KOREA UTARA”
Oleh :
KELAS XII
MIA-1
KELOMPOK 4
Dinda
Distika Fajriyah (12)
Ihza
Gupita Nurmala D (18)
Murni
Sri Rahayu I (25)
Novy
Rizky Adelia (26)
SMA NEGERI 1 KEPANJEN
Jln. Jenderal A.Yani No. 48 Kepanjen, Kab. Malang 65163
Telepon(0341)395122
Sruktur Teks “Sejarah
Terjadinya Perang Korea Selatan dan Korea Utara”
No
|
Struktur Teks
|
Kalimat dalam Teks
|
1
|
Orientasi
|
Perang
Korea adalah sebuah konflik antara
Korea Utara dan Korea Selatan yang terjadi sejak 25 Juni 1950 sampai 27 Juli
1953. Perang ini juga disebut "Perang yang dimandatkan" (Bahasa
Inggris: Proxy War) antara Amerika Serikat bersama sekutu PBB-nya dengan
Komunis Republik Rakyat Tiongkok yang bekerjasama dengan Uni Soviet (juga anggota PBB).
Peserta perang utama adalah Korea Utara dan Korea Selatan. Sekutu utama Korea
Selatan adalah Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Britania Raya,
meskipun banyak negara lain mengirimkan tentara di bawah bendera PBB. Sekutu
Korea Utara, seperti Republik Rakyat Tiongkok menyediakan kekuatan militer,
sementara Uni Soviet yang menyediakan penasihat perang, pilot pesawat, dan
juga persenjataan untuk pasukan Tiongkok dan Korea Utara.
|
2
|
Urutan
peristiwa sejarah
Tahap 1
|
Salah
satu dampak Perang Dunia II adalah adanya Perang Dingin, yakni pertentangan
antara Blok Barat dibawah komandan Amerika Serikat dan Blok Timur dipimpin
oleh Uni Soviet. Pihak Korea Selatan yang berada dibawah pengaruh Amerika
Serikat mengembangkan paham liberal-kapitalis, sedangkan Korea Utara dibawah
pengaruh Uni Soviet mengembangkan paham sosialis-komunis. Setelah Perang
Dunia II berakhir, Korea menjadi daerah yang dipersengketakan. Dimana
beberapa hari sebelum Jepang menyerah pada tanggal 10 Agustus 1945, Amerika
Serikat dan Uni Soviet akan menerima tawanan-tawanan perang Jepang yang
berada didaerah Korea. Keputusan ini didasarkan pada Perjanjian Potsdam 1945,
yaitu membagi Korea menjadi dua bagian dengan batas wilayah 38º Lintang Utara,
menyerah kepada Amerika Seikat dibawah pimpinan Letnal Jenderal John R. Hogde. Sedangkan pasukan Jepang
yang berada disebelah Utara garis 38º Lintang Utara, menyerah kepada Uni
Soviet dibawah pimpinan kolonel Jenderal Ivan M. Christyalov.
|
3
|
Urutan peristiwa
sejarah
Tahap 2
|
Pihak
Amerika Serikat dan Uni Soviet sebenarnya tidak menjadikan garis tersebut
sebagai garis demarkasi antara Korea Utara dan Korea Selatan, melainkan garis
tersebut hanya merupakan batas wilayah untuk menerima tawanan-tawanan Jepang
pasca Perang Pasifik. Namun, pada akhirnya garis tersebut berubah fungsi
menjadi garis demarkasi antara pertahanan Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Dengan demikian, pembagian wilayah Korea menjadi
dua bagian ini menjadi suatu garis pertikaian antara dua kekuatan. Dilain
pihak, secara tidak langsung hal ini mengahalangi cita-cita bangsa Korea
untuk menjadi bangsa yang merdeka dan bersatu.
|
4
|
Urutan
peristiwa sejarah
Tahap 3
|
Pada
bulan Desember 1945 diadakan konferensi para menteri luar negeri di Moskow, konferensi
ini diadakan sebagai tindak lanjut dari Deklarasi Potsdam. Dalam konferensi
tersebut memperoleh atau menghasilkan kesepakatan antara Amerika
Serikat, Uni Soviet dan Inggris yang menyatakan akan membentuk pemerintahan
Korea yang demokratis. Pemerintahan ini merupakan pemerintahan perwakilan
Internasional yang akan berlangsung selama lima tahun, dimana dalam
pemerintahan perwakilan tersebut pasukan-pasukan Amerika Serikat maupun Uni
Soviet ikut serta didalamnya (Joint Commission).
|
5
|
Urutan
peristiwa sejarah
Tahap 4
|
Pelaksanaan
pemerintahan perwakilan Internasional ternyata tidak dapat diwujudkan, karena
tidak adanya kesepakatan antara amerika serikat dan Uni
Soviet. Masalah Korea
kemudian dibawa ke sidang sidang umum PBB. Pada tanggal 14 November 1947,
sidang umum PBB memutuskan untuk membentuk komisi yang disebut “United
Nations Temporary Commission on Korea” (komisi Sementara PBB untuk Korea).
Dari hasil sidang tersebut menyarankan agar selambat-lambatnya pada tanggal
13 Maret 1948, di Korea diadakan pemilihan umum untuk memilih wakil-wakil
rakyat Korea
|
6
|
Urutan
peristiwa sejarah
Tahap 5
|
Pada
bulan Desember 1948, sidang umum PBB mengesahkan laporan tentang hasil-hasil
pemilihan di Korea Selatan. Sidang menyatakan bahwa pemerintahan Korea
Selatan adalah satu-satunya pemerintahan yang sah. Selain itu juga diputuskan
terbentuknya komisi baru Korea yakni Commission on Korea (Komisi tentang
Korea).Dengan adanya keputusan tersebut,
Korea Utara semakin membenci Korea Selatan dan Amerika Serikat. Korea Utara
merasa hak-haknya tidak diakui PBB. Dengan demikian, Uni Soviet terus
mendukung Korea Utara untuk mendapatkan hak-haknya dan mendapatkan wilayah
Korea seluruhnya dengan jalan kekerasan atau peperangan. Pada tanggal 25 Juni
1950, militer Korea Utara menyebrangi perbatasan dan melakukan invasi atas
Korea Selatan. Tindakan ini memulai Perang Korea yang berlangsung selama tiga
tahun dan terjadi genjatan senjata pada tahun 1953. Perang Korea yang
berlangsung hingga 27 Juli 1953 memakan korban hampir tiga juta orang tewas.
|
7
|
Urutan
peristiwa sejarah
Tahap 6
|
Setelah
1953, Korea Utara dan Korea Selatan dalam keadaan gencatan senjata. Pada
tahun-tahun setelahnya, bukan berarti tidak ada masalah, namun masih banyak
konflik-konflik kecil antar kedua belah pihak. Pada tahun 1994, Kim Jong-Il
menggantikan ayahnya, Kim Il-Sung sebagai pemimpin baru Korea Utara. Pada
tahun yang sama, Korea Utara setuju menghentikan program nuklirnya dan
memulai beberapa hubungan kerja sama dengan Amerika Serikat. Ketika Presiden
Korea Selatan, Kim Dae Jung, mulai berkuasa pada tahun 1998 ia mengumumkan
“Sunshine Policy” atau kebijakan sinar matahari, yaitu sebuah kebijakan yang
bertujuan meningkatkan interaksi antara kedua negara.
|
8
|
Urutan
peristiwa sejarah
Tahap 7
|
Pelunakan
hubungan kedua negara terlihat pada tanggal 13-15
Juni tahun 2000, ketika pertemuan tingkat tinggi antar Korea diadakan untuk
pertama kalinya. “Sunshine Policy” mendapatkan ujian pertama pada bulan
Oktober 2002 ketika AS mengumumkan Korea Utara telah memulai program rahasia
senjata nuklir. Hal tersebut menyulut ketegangan antara AS dan Korea Selatan
dengan Korea Utara.
|
9
|
Urutan
peristiwa sejarah
Tahap 8
|
Presiden
Korea Selatan Roh Moo Hyun, dalam pidatonya tanggal 25 Februari 2003 berjanji
akan membangun Korea Seatan menjadi “ Pusat
Asia Timur Laut” untuk meningkatkan hubungan antar Korea dan memimpin Korea
Selatan menuju era perdamaian dan kemakmuran. Pada tanggal 2-4
Oktober 2007 di Pyongyang, kembali diadakan pertemuan tingkat tinggi antar
Korea. Kedua kepala negara mendiskusikan tentang kemajuan hubungan antara
Korea Utara dan Korea Selatan, perdamaian di Semenanjung Korea dan
kesejahteraan rakyat Korea dan penyatuan Korea.
|
10
|
Urutan
peristiwa sejarah
Tahap 9
|
Pada
26 Maret 2010, Kapal Korea Selatan tenggelam, Korsel menaruh curiga pada
Korut hingga hubungan kedua negara memanas. Korea Utara menyatakan akan
memutuskan semua hubungan diplomatik dengan Korea Selatan. Hal itu dilakukan
oleh Korea Utara sebagai tindakan balasan atas sanksi yang diberikan terkait
dengan tenggelamnya kapal angkatan laut Korea Selatan. Selain itu Korea Utara
juga akan menutup semua kantor kerjasama Korea Utara-Selatan di pusat
industrri, di kota perbatasan Kaesong. Langkah yang selanjutanya akan diambil
oleh Korea Utara adalah mendeportasi semua warga Korea Selatan yang sedang
bekerja di Korea Utara. Lebih jauh lagi, Korea Utara juga melarang kapal dan
pesawat Korea Selatan melintasi perairan daerah teritori Korea Utara.
|
11
|
Urutan
peristiwa sejarah
Tahap 10
|
Menyusul
ketegangan yang terus terjadi antara dua negara karena Korea Utara terus
melakukan uji coba nuklir, dan peluncuran artileri dari Korea Utara yang
menyebabkan kematian dua warga sipil dan dua anggota militer Korea Selatan,
pada November 2010, Kementrian Penyatuan Korea Selatan secara resmi
menyatakan bahwa ‘Sunshine Policy’ gagal, dan membawa kepada berakhirnya
kebijakan tersebut. Tanggal 1 Januari 2013, Kim Jong-Un (menggantikan ayahnya
yang meninggal, Kim Jong-Il) menyampaikan pesan tahun baru melalui siaran televisi, menyerukan untuk membina
hubungan lebih baik dengan Korea Selatan. Tapi pada bulan Februari 2013,
Korea Utara melakukan uji coba nuklir ke-3, yang dikatakan dua kali lebih
besar dibandingkan uji coba pada tahun 2009.
|
12
|
Reorientasi
|
Pada
tahun 2013, hubungan Korea Utara dan Korea Selatan kembali memanas karena Kim
Jong-Un memulai konflik dengan memprovokasi negara tetangga tersebut.
Provokasi yang dilakukan merupakan serangan altileri ke Korea Selatan yang
pada akhirnya membuat suasana di kawasan tersebut kembali tegang secara
mendadak. Artileri Korea Utara pun berhasil melumpuhkan sumber tenaga listrik
di Pulau Yeonpyeong serta dua warga dilaporkan terluka. Pihak militer Korea
Selatan langsung menyatakan status siaga tinggi. Pemerintah Korea Selatan langsung
menggelar rapat mendadak. Mereka mengatakan akan mengambil tindakan tegas
jika Korea Utara melanjutkan provokasi. Di sisi lain, Presiden Korea Selatan,
Lee Myung-bak, menyerukan upaya untuk meredam aksi saling tembak. Militer
Korea Selatan mengumumkan satu tentara tewas, 13 luka-luka termasuk tiga
orang luka berat.
|
No comments:
Post a Comment