Showing posts with label Bahasa Indonesia. Show all posts
Showing posts with label Bahasa Indonesia. Show all posts

Saturday, 1 April 2017

Cerpen Bahasa Indonesia

Aku Rindu Kasih Sayang

Sepasang manik milikku ku sibukkan menatap langit malam, yang cerah tak secerah hatiku malam ini. Langit malam ini sangat indah, bertaburan bintang-bintang dan satu yang menarik perhatianku malam ini, berbentuk bulat dan berwarna kekuningan putih. “Sepertinya hari ini malam bulan purnama” pikirku. Disinilah aku, lantai atas rumah yang selama ini aku tempati yang tak pernah ada kata kenyamanan dalam hariku dirumah ini. Terdiam sendiri, di temani sinar bulan dan bintang-bintang dilangit cukup menghibur diriku. Kulihat jam di tanganku, sudah menunjukkan pukul 22.10. mungkin gadis-gadis seumuranku sudah bergelut manja dengan bantal dan kasur yang empuk dikamar, dan diantara mereka mungkin sudah menjelajahi alam mimpi yang indah. Tidak sepertiku malam ini, masih saja melamunkan apa saja yang terlintas tidak jelas. Mungkin sebagian orang tua mengecek anaknya sudah tidur ataukah belum. Tidak seperti diriku, mungkin tidak ada dan tidak peduli apakah aku sudah nyenyak menjelajahi alam mimpi ataukah belum. Tidak tidur saja, mungkin jika aku sudah kembali pada yang membentuk bulan dan bintangpun tidak ada yang peduli.
Untung saja, diriku bukanlah gadis yang nakal yang selalu berkeliaran malam-malam. Aku lebih suka seperti yang kulakukan saat ini. Hampir setiap malam kuhabiskan disini, di lantai atas rumah ini. Kebiasaan ini mulai muncul ketika ayah dan ibuku memutuskan untuk mengakhiri hubungannya, tepat 3 bulan yang lalu. Ibuku sudah pergi dari rumah ini, ayah setiap hari berkerja ke kantor dan pulang larut malam. Seperti malam ini, ayahku belum saja pulang. Aku pun tidak tahu apa yang dikerjakan ayahku selama ini. Sudah tidak ada yang mengkhawatirkanku, bahkan ibuku sendiri tak pernah menghubungiku selama ini. Jikalau bertemu hanya sekedar menyapa saja. Ya, memang dia bukan ibu kandungku, ibuku sudah diambil yang Kuasa 3 tahun setelah aku dilahirkan. Aku tidak bisa merasakan kasih sayang seorang ibu sampai detik ini, hampir 17 tahun. Hanya ada nenekku selama ini yang menemani hariku selama ini, namun tetap saja seorang anak pasti butuh kasih sayang utuh dari orang tua kandungnya. “ Apa salahku Tuhan, aku ingin seperti teman-temanku yang selalu ditemani orang tua, yang selalu canda tawa setiap hari. Apa aku bisa merasakannya? Aku ingin merasakannya Tuhan.. tidakkah Kau kasihan kepadaku?” sontak air mataku mulai menetes dengan sendirinya.
“Fira, sudah malam nak. Apa kau tidak kedinginan? Besok masih sekolah, sebaiknya masuk dan cepat tidur nak..” kudengar nenek ku berkata padaku. Sontak aku menoleh dan cepat-cepat menghapus air mataku ini.
“Ah, nenek. Baik nek, sebentar lagi aku masuk kekamar kok” aku membalas perkataanya dengan menarik sedikit otot dipipiku ini.
 “Emm, Baiklah cepat kekamar. Sebentar lagi ayahmu pulang, pasti ia akan marah melihat anaknya ini belum tidur” katanya sambil mengelus kepalaku.
“Baiklah nek, ayo kita masuk!” balasku sambil menggandeng  nenek ku untuk kembali masuk kerumah.

 Ternyata masih ada yang peduli denganku, ah yaa aku mulai lupa kalau aku masih punya nenek yang peduli denganku ini. Walaupun ia tidak bisa menggantikan kasih sayang ibu yang selama ini kurindukan, setidaknya beliau masih dengan sabar merawatku dan menjagaku hingga saat ini. “Ah, lebih baik aku tidur saja” kataku sambil menghembuskan napas. Biarlah malam ini berlalu lebih cepat dan siap menyambut hari esok yang lebih baik.

Struktur Teks "Sejarah Terjadinya Perang Korea Selatan dan Korea Utara)

TUGAS BAHASA INDONESIA
STRUKTUR TEKS “SEJARAH TERJADINYA PERANG KOREA SELATAN DAN KOREA UTARA”








Oleh :

KELAS XII MIA-1
KELOMPOK 4

Dinda Distika Fajriyah         (12)
Ihza Gupita Nurmala D         (18)
Murni Sri Rahayu I               (25)
Novy Rizky Adelia               (26)




SMA NEGERI 1 KEPANJEN
Jln. Jenderal A.Yani No. 48 Kepanjen, Kab. Malang 65163
Telepon(0341)395122
Sruktur Teks “Sejarah Terjadinya Perang Korea Selatan dan Korea Utara”
No
Struktur Teks
Kalimat dalam Teks
1
Orientasi
Perang Korea  adalah sebuah konflik antara Korea Utara dan Korea Selatan yang terjadi sejak 25 Juni 1950 sampai 27 Juli 1953. Perang ini juga disebut "Perang yang dimandatkan" (Bahasa Inggris: Proxy War) antara Amerika Serikat bersama sekutu PBB-nya dengan Komunis Republik Rakyat Tiongkok yang bekerjasama  dengan Uni Soviet (juga anggota PBB). Peserta perang utama adalah Korea Utara dan Korea Selatan. Sekutu utama Korea Selatan adalah Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Britania Raya, meskipun banyak negara lain mengirimkan tentara di bawah bendera PBB. Sekutu Korea Utara, seperti Republik Rakyat Tiongkok menyediakan kekuatan militer, sementara Uni Soviet yang menyediakan penasihat perang, pilot pesawat, dan juga persenjataan untuk pasukan Tiongkok dan Korea Utara.
2
Urutan peristiwa sejarah
Tahap 1
Salah satu dampak Perang Dunia II adalah adanya Perang Dingin, yakni pertentangan antara Blok Barat dibawah komandan Amerika Serikat dan Blok Timur dipimpin oleh Uni Soviet. Pihak Korea Selatan yang berada dibawah pengaruh Amerika Serikat mengembangkan paham liberal-kapitalis, sedangkan Korea Utara dibawah pengaruh Uni Soviet mengembangkan paham sosialis-komunis. Setelah Perang Dunia II berakhir, Korea menjadi daerah yang dipersengketakan. Dimana beberapa hari sebelum Jepang menyerah pada tanggal 10 Agustus 1945, Amerika Serikat dan Uni Soviet akan menerima tawanan-tawanan perang Jepang yang berada didaerah Korea. Keputusan ini didasarkan pada Perjanjian Potsdam 1945, yaitu membagi Korea menjadi dua bagian dengan batas wilayah 38º Lintang Utara, menyerah kepada Amerika Seikat dibawah pimpinan Letnal Jenderal  John R. Hogde. Sedangkan pasukan Jepang yang berada disebelah Utara garis 38º Lintang Utara, menyerah kepada Uni Soviet dibawah pimpinan kolonel Jenderal Ivan M. Christyalov.
3
Urutan peristiwa sejarah
Tahap 2
Pihak Amerika Serikat dan Uni Soviet sebenarnya tidak menjadikan garis tersebut sebagai garis demarkasi antara Korea Utara dan Korea Selatan, melainkan garis tersebut hanya merupakan batas wilayah untuk menerima tawanan-tawanan Jepang pasca Perang Pasifik. Namun, pada akhirnya garis tersebut berubah fungsi menjadi garis demarkasi antara pertahanan Amerika Serikat dan Uni Soviet. Dengan demikian, pembagian wilayah Korea menjadi dua bagian ini menjadi suatu garis pertikaian antara dua kekuatan. Dilain pihak, secara tidak langsung hal ini mengahalangi cita-cita bangsa Korea untuk menjadi bangsa yang merdeka dan bersatu.
4
Urutan peristiwa sejarah
Tahap 3
Pada bulan Desember 1945 diadakan konferensi para menteri luar negeri di Moskow, konferensi ini diadakan sebagai tindak lanjut dari Deklarasi Potsdam. Dalam konferensi tersebut memperoleh atau menghasilkan kesepakatan antara Amerika Serikat, Uni Soviet dan Inggris yang menyatakan akan membentuk pemerintahan Korea yang demokratis. Pemerintahan ini merupakan pemerintahan perwakilan Internasional yang akan berlangsung selama lima tahun, dimana dalam pemerintahan perwakilan tersebut pasukan-pasukan Amerika Serikat maupun Uni Soviet ikut serta didalamnya (Joint Commission).
5
Urutan peristiwa sejarah
Tahap 4
Pelaksanaan pemerintahan perwakilan Internasional ternyata tidak dapat diwujudkan, karena tidak adanya kesepakatan antara amerika serikat dan Uni Soviet. Masalah Korea kemudian dibawa ke sidang sidang umum PBB. Pada tanggal 14 November 1947, sidang umum PBB memutuskan untuk membentuk komisi yang disebut “United Nations Temporary Commission on Korea” (komisi Sementara PBB untuk Korea). Dari hasil sidang tersebut menyarankan agar selambat-lambatnya pada tanggal 13 Maret 1948, di Korea diadakan pemilihan umum untuk memilih wakil-wakil rakyat Korea
6
Urutan peristiwa sejarah
Tahap 5
Pada bulan Desember 1948, sidang umum PBB mengesahkan laporan tentang hasil-hasil pemilihan di Korea Selatan. Sidang menyatakan bahwa pemerintahan Korea Selatan adalah satu-satunya pemerintahan yang sah. Selain itu juga diputuskan terbentuknya komisi baru Korea yakni Commission on Korea (Komisi tentang Korea).Dengan adanya keputusan tersebut, Korea Utara semakin membenci Korea Selatan dan Amerika Serikat. Korea Utara merasa hak-haknya tidak diakui PBB. Dengan demikian, Uni Soviet terus mendukung Korea Utara untuk mendapatkan hak-haknya dan mendapatkan wilayah Korea seluruhnya dengan jalan kekerasan atau peperangan. Pada tanggal 25 Juni 1950, militer Korea Utara menyebrangi perbatasan dan melakukan invasi atas Korea Selatan. Tindakan ini memulai Perang Korea yang berlangsung selama tiga tahun dan terjadi genjatan senjata pada tahun 1953. Perang Korea yang berlangsung hingga 27 Juli 1953 memakan korban hampir tiga juta orang tewas.
7
Urutan peristiwa sejarah
Tahap 6
Setelah 1953, Korea Utara dan Korea Selatan dalam keadaan gencatan senjata. Pada tahun-tahun setelahnya, bukan berarti tidak ada masalah, namun masih banyak konflik-konflik kecil antar kedua belah pihak. Pada tahun 1994, Kim Jong-Il menggantikan ayahnya, Kim Il-Sung sebagai pemimpin baru Korea Utara. Pada tahun yang sama, Korea Utara setuju menghentikan program nuklirnya dan memulai beberapa hubungan kerja sama dengan Amerika Serikat. Ketika Presiden Korea Selatan, Kim Dae Jung, mulai berkuasa pada tahun 1998 ia mengumumkan “Sunshine Policy” atau kebijakan sinar matahari, yaitu sebuah kebijakan yang bertujuan meningkatkan interaksi antara kedua negara.
8
Urutan peristiwa sejarah
Tahap 7
Pelunakan hubungan kedua negara terlihat pada tanggal 13-15 Juni tahun 2000, ketika pertemuan tingkat tinggi antar Korea diadakan untuk pertama kalinya. “Sunshine Policy” mendapatkan ujian pertama pada bulan Oktober 2002 ketika AS mengumumkan Korea Utara telah memulai program rahasia senjata nuklir. Hal tersebut menyulut ketegangan antara AS dan Korea Selatan dengan  Korea Utara.
9
Urutan peristiwa sejarah
Tahap 8
Presiden Korea Selatan Roh Moo Hyun, dalam pidatonya tanggal 25 Februari 2003 berjanji akan membangun Korea Seatan menjadi “ Pusat Asia Timur Laut” untuk meningkatkan hubungan antar Korea dan memimpin Korea Selatan menuju era perdamaian dan kemakmuran. Pada tanggal 2-4 Oktober 2007 di Pyongyang, kembali diadakan pertemuan tingkat tinggi antar Korea. Kedua kepala negara mendiskusikan tentang kemajuan hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan, perdamaian di Semenanjung Korea dan kesejahteraan rakyat Korea dan penyatuan Korea.
10
Urutan peristiwa sejarah
Tahap 9
Pada 26 Maret 2010, Kapal Korea Selatan tenggelam, Korsel menaruh curiga pada Korut hingga hubungan kedua negara memanas. Korea Utara menyatakan akan memutuskan semua hubungan diplomatik dengan Korea Selatan. Hal itu dilakukan oleh Korea Utara sebagai tindakan balasan atas sanksi yang diberikan terkait dengan tenggelamnya kapal angkatan laut Korea Selatan. Selain itu Korea Utara juga akan menutup semua kantor kerjasama Korea Utara-Selatan di pusat industrri, di kota perbatasan Kaesong. Langkah yang selanjutanya akan diambil oleh Korea Utara adalah mendeportasi semua warga Korea Selatan yang sedang bekerja di Korea Utara. Lebih jauh lagi, Korea Utara juga melarang kapal dan pesawat Korea Selatan melintasi perairan daerah teritori Korea Utara.
11
Urutan peristiwa sejarah
Tahap 10
Menyusul ketegangan yang terus terjadi antara dua negara karena Korea Utara terus melakukan uji coba nuklir, dan peluncuran artileri dari Korea Utara yang menyebabkan kematian dua warga sipil dan dua anggota militer Korea Selatan, pada November 2010, Kementrian Penyatuan Korea Selatan secara resmi menyatakan bahwa ‘Sunshine Policy’ gagal, dan membawa kepada berakhirnya kebijakan tersebut. Tanggal 1 Januari 2013, Kim Jong-Un (menggantikan ayahnya yang meninggal, Kim Jong-Il) menyampaikan pesan tahun baru melalui  siaran televisi, menyerukan untuk membina hubungan lebih baik dengan Korea Selatan. Tapi pada bulan Februari 2013, Korea Utara melakukan uji coba nuklir ke-3, yang dikatakan dua kali lebih besar dibandingkan uji coba pada tahun 2009.
12
Reorientasi
Pada tahun 2013, hubungan Korea Utara dan Korea Selatan kembali memanas karena Kim Jong-Un memulai konflik dengan memprovokasi negara tetangga tersebut. Provokasi yang dilakukan merupakan serangan altileri ke Korea Selatan yang pada akhirnya membuat suasana di kawasan tersebut kembali tegang secara mendadak. Artileri Korea Utara pun berhasil melumpuhkan sumber tenaga listrik di Pulau Yeonpyeong serta dua warga dilaporkan terluka. Pihak militer Korea Selatan langsung menyatakan status siaga tinggi. Pemerintah Korea Selatan langsung menggelar rapat mendadak. Mereka mengatakan akan mengambil tindakan tegas jika Korea Utara melanjutkan provokasi. Di sisi lain, Presiden Korea Selatan, Lee Myung-bak, menyerukan upaya untuk meredam aksi saling tembak. Militer Korea Selatan mengumumkan satu tentara tewas, 13 luka-luka termasuk tiga orang luka berat.


Friday, 21 August 2015

Mengintepretasikan Cerpen Sulaiman Pergi Ke Tanjung Cina

Jumat, 29 Agustus 2014
Intreprentasi Cerpen Sulaiman Pergi Ke Tanjung Cina

(1). Struktur
No
Struktur Teks
Kalimat dalam teks
1.
Abstrak
Kemilau emas memancar saat Zhu membentangkan benang emas di sudut kain pelepai. Sinar perak jarum di tangannya menyulan satu kehidupan tajam yang menusuk. Udara Danau Menjukut berbau bunga kpi, bertiup perlahan memasuki rongga hati, dan menghempas dada Zhu pada barisan awan di langit menuju ke arah lauy, kearah pantai, ke arah Teluk Tanjung Cina. Di sanalah Sulaiman, lelaki yang telah menebas separuh umurnya, telah terkubur dan pergi.

“Sulaiman. Sulaiman. Itulah Zhu, dan aku bicara padamu!”

Bukit Barisan Selatan yang memanjang bergelombang seperti hidup, karang-karang yang menjorok runcing dan tegak menuju kearah perih laut Hindia, dri Krui hingga Pulau Betuah. Dan bunga-bunga kopi, dan pucuk-pucuk damar, dan awan awan biru-semua jelmaan tanah Tuhan ini, semata tercipta untuk kesetiaan cinta pada Sulaiman.

Kegembiraan separuh umur, dan kesedihan pada ujung hidupnya, menciptakan runcing jari-jari Zhu pandai menari. Menari dan bernyanyi di atas hamparan kain sulaman. Menyerut seluruh jiwa sedih, yang gembira, yang mabuk, dan putus asa. Lautan asmara,nyanyian cinta, kerinduan perih, dan pujian kepada tanah tempat lelakinya terkubur. Ia menyeru diatas sehelai kain pelepai, menggambar pola-pola yang rumit, dan membayangkan seluruh dirinya masuk. Menjadi naga yang menggerakkan seluruh gelombang tanah, bukit, gunung-gunung, menjadi liukan benang-benang emas dan rajutan benang-benang perak yang berkelit dan berkelindahan dalam gulungan warna aroma ombak, hijau daun, putih awan.

Ada merah api cinta yang semerbak di sana, ada kuning sejarah yang membentang di atas helai pelepai setelah dicipta berhari-hari. Begitu indah, dan selalu; delapan belas hari kemudian ia akan berjalan dari Danau Menjukut ke arah nukit. Mencari angin yang bisa menyampaikan gema suaranya ke arah laut. Mencari temapat di mana ia bebas memandang pada titik pantai Tanjung Cina, yang diapit Selat Sunda serta Samudera Hindia. Di atas batu ia selalu akan meniru gerak laut, mengibarkan kain tapis dan berteriak gembira.
“Sulaiman. Sulaiman. Itulah kain tapismu yang ke 340! Akulah Zhu, istrimu. Perempuan yang telah menciptakan tarian sulaman benang dari separuh jiwaku. Dan kini aku bicara padamu! Sulaiman. Sulaiman. Itulah Zhu, dan aku bicara padamu!”
2.
Orientasi
Setiap puncak Krakatau menyembul saat gelobang laut surut di pagi hari. Maka akan terliat ibuan waet terbang berputar putar mencari keangatan perpaduan kepudan dan matahari yang keangatan udaranya mungkin tidak akan pernah ditemukan dibenua manapun.lalu menjelang sepenggalah hari, gerombolan hitam ribuan burung laut yang gesit itu akan bergerak cepat memintas selat menuju teluk lampu dan teluksemangka. Disanalah suga dari segala keriangan makhluk hitam itu tersedia, dari pagi hingga petang. Dari rantai makanan hingga kenyamanan angin, udara, dan matahari, yang mencipta gairah untuk syarat berkembangbiak ratusan bahkan mungkin ribuan tahun tesedia secarra alamiah sepanjang hari. Seiring waktu bergeser, hingga senja mulai membayang, mereka kemudian akan bergelombol berlesatan menuju pulau tabuan, menuju gelap sempurna. Lantas gerombolan hitam itu akan memecah diri menjadi keompok –kelompok kecil, dan bergerak bercericit menuju ke berbagai arah mata angin: kota agung,kalianda dan Bandar lampung. Dikota kota beraoma pantai itulah mereka menemukan sarang.istana tempat terlelap dimalam hari, yakni rumah rumah gelap, lembab dan nyaman,berupa gedung gedung tinggi menjulang berbentuk kotak beton tak berjendela.
          Hamparan ratusan kotak beton diseantero kota – kota itu, adalahjebakan cerdik yang dibikin oleh manusia untuk memindahkan mereka dari keidupan lepas pantai – pantai bekarang sepanjang bukit barisan pantai selatan. Sesungguhnyalah wallet adalah makhluk yang mencintai kenyamanan, kemudahan dan jalan pintas yang prakis.mereka tantu tidak diciptakan tuhan untuk berfikir tentang kebebasan. Maka bermigrasilah,setiap hari ratusan hingga ribuan walet memadati jebakan jebakan nyaman yang dibuat diburu. Diburu sarangnya ,yang elak diperjualbelikan sebagai bang ajaib dengan harga teramat tinggi
          Migrasi walet yang membawa harta karun dari sarangnya yang tak tenilai, adalah juga berarti migrasi manusia (para pemburu walet) yang bergelombang dating dari berbagai pulau seberang. Maka begitulah sejarah kota kemudian  terbentuk, menjadi Bandar yang ramai, menjadi tempat singgah para pelancong yang akhirnya menetap kawin dan beranak pinak. Maka begitulah sejarah kedatangan zhu yang tiba pertamakali ke bandarr lampung dengan membawa pesona kecerdasan dan keuletan serta aroma kecantikan perempuan matang di usia remaja seorang anak saudaga besar dengan bakat cemerlang.
          Zhu mengawali sejarah dengan melakukan peerjalanan jauh dari pulaunya, kalimatan timur. Meninggalkan leluhur menuju satu titik kota berteluk hangat di selat sunda. Para pedagang antar pulau telah mengabarkan sebuah rahasia besar dihadapan ayahnya Zhu Miau Jung, “ Ada ratusaan ribu walet memadati puncak gunung tengah laut di selat sunda. Ada teluk diunjung   timur pulau sumatera yang memanjang dengan tebing tebing karang menuju deretan bukit barisan. Ada kota kota bearoma pantai. Ada beberapa orang behasil membuat jebakan rumah bagi ribuan wallet yang malang!”
          Begitulah zhu mulai sejarah dengan membuat jebakan dari seperti tanah yang ia beli dan membangunya menjadi istana wallet dengan keahlian ang tidak diragukan lagi. Dialah peremuan dengan aroma laut yang berpadu keindahan teratai. Dialah yang sejak lahir dididik sebagai pemburu wallet ulung yang kelak berhak menyandang keahlian serta nama besar zhu pembuu wallet palingterkenal lantaran ketajaman instingnya.
          Konon zhu telah melahirkan legenda bahwa hanya dialah yang bisa mengerti bahasa burung nyaris seluruh pedagang besar di nusantara timur percaya. Maka ketika berita keajaiban tentang selat sunda tiba, ia tertantang untuk mendoong putrid satu satunya pergi. “bukan lantaran usiaku telah mulai tua bukan itu. Petuaangan untuk sebua penaklukan tak pernahmengenal umur tapi kau harus segera mendapatkan pilihan hidupmu. Pergilah zhu kau sudah pantas dan matang untuk memulai. Buru dan tangkap waletdan letakan dalam jumlahribuan didadamu untuk melanjutkaan nama besar ayahmu nama baik leluhumu
          Ada deraian hujan pada matanya sempit membuat setiap orang yang didampinginya tunduk dengan senang hati. Keramahan pada rambutnya panjang berkibar kesopanan pada kulit puyih seterang bulan, dan lesung pipi yang berkali membikin lelaki mabuklantaran rindu. Zhu Ni Xia menjaditerkenal sentereo mata angin
          Dari Liwa hingga kota bumi bahkan orang orang Menggala seringkali singga untuk menukar pisang dang eta dammar, dengan beras dan gula.dari waktu menjadi Bandar, meluaskan niaga dengan membangun puluhangudang : tempat menukar dammar menjadi gulaatau ratusan karung kopiditukar dengan kain gemercing mata uang. Kapal barang barang yang snggah selalu menjabat tangan zhu dengan hormat dan menyampaikan salam kebesaran atas nama marga’ zhu”selamat sejatera pada bisnis Nona Zhu yang semakin maju
3
Komplikasi
Akulah lelaki yang menantang angin di malam ketika serentetan tembakan menggema sepanjang malam. Nyala api membumbung, membakar lumbung, membakar atap dan dinding-dinding puluhan rumah. Demi Tuhan, kesedihan turun lewat langkah-langkah bergegas, dan teriakan kematian menggema pada ladang-ladang kopi. Sayup di Balai Kampung sekumpulan lelaki memainkan gamelan bambu cetik, dengan nada putus-asa, seolah dengan pukulan-pukulan itu mereka menyatakan bahwa mereka adalah sekelompok petani pribumi yang punya hak sama, dan tak sudi untuk pergi.

Sejak sore hari, menjelang maghrib, tanda-tanda itu sudah dimulai. Made Sukari berlari menuruni bukit, sambil terus menunjuk ke arah lembah, “Celaka. Mereka betul-betul tengah bergerak! Mereka hendak menyerbu!”

Dua ekor gajah telah mati, seminggu sebelum kegawatan semakin memuncak, dan Made Sukari berlari memberi tanda menuruni bukit. Wajah-wajah pucat dan gemetar menjalar, melewati ladang, kebun, dan rumah-rumah yang langsung siaga.
“Siapa lagi yang telah membunuh gajah-gajah itu? Demi Tuhan, ini pertanda celaka!”
Dua gajah telah mati. Sebelumnya, empat ekor gajah ditemukan tanpa nyawa dengan leher terbelah dan gading lenyap meninggalkan dua bolongan kasar di kepala. Tak ada petani di Kualakambas yang tega membunuh makhluk raksasa bermata lembut, Puluhan, bahkan ratusan kali mereka menghalau gajah-gajah yang tersesat di ladang, hanya dengan teriakan serta sapaan, “Pergilah manis, hus, hus, pergilah dari ladang kami.” Antara gajah dan petani telah memiliki tautan hati yang sama. Tak perlu ada parang menempel, apalagi sampai membelah leher.

Mereka akan pergi dengan langkah lamban, dan anak-anak seringkali menyanyikan nyanyian gembira sebagai pengiring, “Pergilah wahai barisan gendut, menuju hutan, bersama angin, menyongsong hujan....”

Tapi gajah-gajah itu telah terlanjur mati, dibunuh dengan keji. Dan gajah yang mati akan menuntut balas dari negara. Sudah terlalu lama kampung ini berurusan dengan negara. Bahkan 18 tahun silam, ayahku terbunuh bersama 200 petani kopi yang dianggap membangkang, memberontak, hanya lantaran ia kukuh berkata: “Sudah berpuluh tahun kami berdiam di sini, sebelum kawasan hutan negara ditetapkan. Kami tidak tinggal di hutan, tidak merusak hutan, dan tidak punya niat menjarah hutan. Kami adalah petani! Kami adalah pribumi, meski leluhur kami berasal dari berbagai pulau dan berbagai suku! Kami adalah....”

Akulah lelaki yang menantang angin di malam ketika serentetan tembakan menggema sepanjang malam. Akulah yang seringkali berkata kepada mereka, bahwa kematian gajah-gajah hanyalah alasan agar kami semua dianggap bersalah, dan berhak untuk dipaksa pergi. “Pergilah kalian, bakar kebun kopi dan ladang, untuk dikembalikan menjadi hutan!” begitulah yang seringkali kudengar dari mulut ibuku saat menceritakan bagaiana ayahku mati. Maka tak perlu lagi bertanya tentang siapa pembunuh gajah, kenapa gajah harus dibunuh. Demi Tuhan, ketika Made Sukari berlari menuruni bukit, dan para lelaki berkumpul di Balai Kampung lalu memainkan gamelan bambu cetik dengan putus asa, ku sudah berkata: “Larilah ke utan. Carilah jalan.”

Tapi mereka bergening. Lalu suara tembakan, lalu asap pertama mengepul, lalu suara-suara jeritan, teriakan dan entah-barangkali kematian. Gelap aku menerabas pepohonan, menyeret tangan Nyiwar-ibuku. Berkelebat di pekat hutan, terus berlari, menerabas berhari-hari. Entah berapa waktu telah hilang digerus perih dan lapar, dan kesakitan. Hingga tiba di kampung yang entah, sebuah jalan raya, dan truk pengangkut karet membawaku ke depan pintu gerbang ini.
“Tolong bukakan gerbang. Katakan pada Nona Zhu, saya Sulaiman. Saya tidak sedang membawa barang. Saya harus ketemu Nona Zhu.”

4.
Evaluasi
          Sulaiman dan berpuluh lelaki yang ia kenal baik, biasanya dating membawa karung-karung biji kopi berkualitas baik . tapi kali ini Zu melihatsesosok lelaki berantakan penuh goresan luka serta menggenggam erat tangan perempuan tua. Lelaki itu menggembol bungkusan kain yang jelas pastilah bukan biji kopi dan memandang kepadanya dengan tatapan gawat.Zhu melangkah mundur dengan reflex
          Zhu menghiup nafas dalam dalam. “setiap petugas yang dating memeriksa gudangku, selalu mengatakan bahwa aku tak pernahmenerima biji kopi dari perkampungan yang masuk kawasan hutan Negara. Tapi kau tau Sulaiman bertahun tahun aku tetap meneima kopi dari kalian. Selalu dalam pikiranku bahwa ada sesuatu yang salahdi negri ini. Nah,  sampaidua hari lalu aku mendapat penekanan yang lebih keras bahan ancaman jika ada karung kopi yang dicurigai berasal dari kawasan hutan Negara gudangku akan dibakar. Nah, bisa apa kau sulaiman? Sekarang engkau makanlah bersama ibumu . setelah itu pergilah demi tuhan sulaiman aku tidak bisa berbuat apa apa. Bisa apa aku dalam kondisi seperti iniaku tidak bisa menawarkan kalian untuk tinggal”
          Saya dating esini lantaran bertahun – tahun Nona melindungi kami  dengan cara tetap membeli kopi dari kebun kamimeskipun teramat besar resiko buat Nona. Tentu saya tidak akan lagi merepotkan”
          Lalu kini dihadapanya serang lelaki muda dan seorag perempuan itu menjadi pelarian dan dating di depan gerbang pintu rumahnya. Ia melihat kedua oang itu dari jauh, dai seberang meja makan, dan air mata zhu menitih dalam diam. Demi Tuhan bukan dua sosok tulah di meja makan itulah yang ia  lihat, tapi bayangan sebelas tahun silam serta keagungan ayahnya yang mampu berdiri  tegak diantara para pelarian,meskipun penuh resiko.

          “Terimakasih,Nona! Hanya 18 kain tapis itulah barang yang bisa kami bawa. Terserah nona mau dinilai berapa. Kami membutuhkan uang untuk pergi kejawa. 18 kain tapi ini disulam ibu saya dengan sepenuh hati betahun-tahun” begtulah Sulaiman berkata.

           Lalu Zhu melihat kepergian dua orang itu. Terpaksa hanya melihat dengan hati perih.

4.
Resolusi
Siapa nyana, bahwa delapan belas helai kain tipis buatan tangan Nyiwar, telah membuat batin Zhu tercabik parah dan gila, begitu teramat menderita. Ia tak pernah membayangkan, bahwa sehelai kain akan menyimpan getaran dasyat yang langsung menusuk pada jiwanya yang paling dalam. Pola-pola dari silangan benang emas dan benang perak, liukan-liukan garis yang menyerupai api, cinta, dendam serta gambar-gambar dekoratifdalam olahan lambang daun, tanah, laut dan langit, telah menuntunnya untuk mengaca pada dirinya,serta hatinya. Alangkah dalam sentuhan jiwa yang paling perih, alangkah gila cinta yang tertahan rindu dan kehilangna, alangkah ganas dendam yang terekam dalam keputusasaan, alangkah indah jiwa-jiwa yang halus! Sungguh Zhu merasa telanjang dan malu.
Dengan segera ia menyebar orang-orang untuk mencari jejak Sulaiman.
Hingga harapan pagi harinya berubah semakin tipis. Dan pada siang hari seorang pemcari mengetuk ruangan Zhu sambil berkata,
“Mereka sudah di depan, Nona”
Alangkah aneh, saat Zhu langsung menghambur dan memeluk Nyiwar, “Tidah sepatutnya aku meminta kalian pergi. Aku meminta maaf. Tinggallah disini”
“Terima kasih Nona, tapi kenapa?” Sulaiman menyela.
Ia merasa heran .
“Aku malu dengan kebesaran Ayah, kemuliaan leluhur, yang menitipkan namanya padaku. Kami pernah mengalami hal serupa denganmu, Sulaiman. Dan kini aku siap dengan segala resiko. Sekali lagi, aku mohon, maafka keputusanku yang terburu-buru kemarin. Tinggallah disini. “Betapa Zhu ingin terus memeluk Nyiwar, melihat kedalaman matanya, merasa kerut tangannya, dan melihat ada apakah        di balik tubuh ringkihyang sesungguhnya teramat perkasa ini? Darimana datangnya kehalusan jiwasehingga tangan keriput ini bisa mengalirkan keindahan, kobaran cinta, kerinduan sedih, serta dendam putus asa, lewat tarian Sulaiman kain tipis yang begitu menggetarkan? Ia ingin bertanya. Ia ingin menyelam. Ia ingin merengkuhkan seluruh tubuhnya, dan dengan hormat memanggil “Ibu”.
Kadang tentang masa kecil Sulaiman. Tentang penembakan. Tentang air mata yang mengalir saat menanam benih kopi. Tentang gelak tawa. Tentang air hujan. Tentang pembakaran rumah. Tentang apa saja.
Nyiwar kadang terkekeh saat menceritakan Sulaiman.
“Ia seperti ayahnya, dengan naluri besar melindungi dan membela para petani. Menyelundupkan biji-biji kopi agar tetap bisa dijual, sebagai upaya agar para petani bisa bertahan di tengah berbagai ancaman. Ia seprti ayahnya, tak bisa melihat orang lain menderita. Kau tahu Nona ia melihat dengan kepala sendiri saat  ayhnya di tembak mati “
Setiap kali Zhu memandang dari kejauhan kamar tempat lelaki itu membuka jendela. Ia tiba-tiba saja merasakan bagaimana angin yang bertiup dari kamar Sulaiman adalah tiupan harum seribu bunga. Ia jatuh cinta. Ia terus menggalang kontak dengan para petani, mencatat data mencari bukti-bukti. Akhinya Sualiman muncul, rona wajah Zhu menjadi purnama.
5.
Koda
Zhu Nixia,perempuan matang yang kini telah memil takdirnya.pada malam ketika kapal barang singgah dibandar ia menitipkan pesan untuk ayahnya.”aku telah menemukan lelaki, Ayah dan aku jatuh cinta kepadanya datanglah segera untuk menjadi wali bagi putrimu tercinta.” Ada purnama adsa cahaya tapi adalautan ang mengirimkan badai” sampaikan pada Sulaiman, aku bersedia menjadi istrinya” begituia meminta kepada Nyiwar, dan begituah Nyiwar mengatakan pada Sulaiman. Lalu bulan berganti.
          Ketika madu tumpah dilautan ketika ia resmi memanggil ibu kepada Nyiwar perempuan lembut sekokoh karang dan ia resmi memanggil abang kepada suami. Angin ibukota tiba-tiba mengirimkan badai ebih besar pada parasnya yang jelitaa.
          Dari Teluk Jakarta sebuah kapal perang berpenumpang ratusan prajurit merapat dibandar, mengendap disubuh hari. Mengepung kota, menyisir gunung. Berita pemberontakan petani kopi kembali peca menjadi prahara. Segerombolan lelaki garang mendobrak gerbang pintu rumah pengantin jelita, membakar gudang dan memporak porandakan segala.
          Teriakan kata penghianat dan penadah, mengawali letusan tembakan dipagi buta. Sulaiman digelandang paksa meninggalkan ceceran darah, dan tatapan penuh cinta

(2). a.) dan b.)
No
Tokoh
Karakteristik
1.
Sulaiman
Berani, Pantang menyerah, rela berkorban, gigih
2.
Zhu
Cerdas, ulet, penolong, rendah hati
3.
Nyiwar
Baik, sabar, lemah lembut
4.
Made Sukari
Baik, berani

c). Latar alat : kain tapis,gamelan gambuh, kapal perang
     Latar suasana : tegang, haru, sedih
     Latar tempat : bandar Lampung, kuala kambas, ladang hutan, kebun pelabuhan, pantai, balai kampung, rumah Zhu
    Latar waktu :pagi, petang, malam hari, Subuh

d). PLAUSIBILITAS
Iya logis,karena dari cerita terrsebut ayanya memang mati karenademi membela hutan negaa yang telah menjadi tempat tinggalnya dan Sulaiman pun menjalankan hubungan dengan Zhu yang pada akhirnya Sulaiman mati Karena tertembak oleh tawanan lelaki garang.

SUPENSE
Iya karena dari alur yang campuranitu mendorong untuk maju mengetahui awal mula cerita dan akhir cerita yang disebabkan dengan pengaruh / kelanjutkan yang diberikan oleh penulis yaitu sebab apa ayah sulaiman mati, awal mula sulaiman dan zhu menjalin hubungan dan akhir ceritanya yang mati dibunuh oleh lelaki garang

SURPRISE
Tidak terduga jika sulaiman mati dibunuh oleh gerombolan lelaki disaat ia telah memiliki kehidupan baru bersam zhu

UNITY
Ada karena terdapan semua unsure yaitu instrinsik dan ekstrinsik yang berpadu menjadi 1 dalam cerita tersebut 


Gizi Seimbang Pada Remaja

1.       Pengertian Gizi Seimbang Pada Remaja Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan ...