Friday 21 August 2015

Makalah Efek Rumah Kaca

MAKALAH  FISIKA
“EFEK RUMAH KACA”



Description: D:\SMA.png


Disusun Oleh:
Kelas XI MIA 1
Ihza Gupita Nurmala D       (18)


SMA NEGERI 1 KEPANJEN
Jl. Jendral Ahmad Yani 48 Kepanjen ' (0341) 395122 * 65163 Malang
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
           Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah. Makalah ini dibuat sebagai hasil dari tugas yang diberikan oleh guru Fisika, Bapak Hari. Yang saya susun berdasarkan tema yang diangkat yaitu tentang Efek Rumah Kaca. Kami menyadari bahwa sebagai manusia yang memiliki keterbatasan,tentu hasil karya ini tidak mungkin luput dari kesalahan. Oleh karena itu saya meminta ma’af yang sebesar-besarnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Semoga Allah SWT meridhoi hasil karya ini. Amin
            Wassalamualaikum Wr.Wb







                                                                                                            Kepanjen, April  2015


                                                                                                                     Penyusun















DAFTAR ISI

Kata Pengantar                                               ..................................................................... i
Daftar isi                                                         ..................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
            1.1 Latar Belakang Masalah               ..................................................................... 1
            1.2 Rumusan Masalah                         ..................................................................... 1
            1.3 Tujuan Pembahasan                      ..................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
            2.1 Pengertian Efek Rumah Kaca      ...................................................................... 2
            2.2 Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca ............................................................... 4
2.3 Penyebab Terjadinya Efek Rumah Kaca........................................................... 4
2.4 Dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya Efek Rumah Kaca...................... 5
            2.5 5 Usaha yang dilakukan untuk mengatasi Efek Rumah Kaca........................... 6
BAB III PENUTUP
            Kesimpulan                                         ....................................................................  8
            Saran                                                   ....................................................................  8
DAFTAR PUSTAKA                                    .................................................................... iii
























BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dari tahun ke tahun jika kita mengamati kejadian di bumi ini, maka kita akan merasakan suatu perbedaan, yaitu suhu di permukaan bumi ini semakin panas dan cuaca menjadi tidak menentu. Para ahli menyebutnya dengan istilah pemanasan global atau global warming, dimana terjadi peningkatan suhu di permukaan bumi akibat efek rumah kaca. Sinar matahari yang tidak terserap permukaan bumi akan dipantulkan kembali dari permukaan bumi ke angkasa. Setelah dipantulkan kembali berubah menjadi gelombang panjang yang berupa energi panas. Namun sebagian dari energi panas tersebut tidak dapat menembus kembali atau lolos keluar ke angkasa, karena lapisan gas-gas atmosfer sudah terganggu komposisinya.
Akibatnya energi panas yang seharusnya lepas ke angkasa (stratosfer) menjadi terpancar kembali ke permukaan bumi (troposfer) atau adanya energi panas tambahan kembali lagi ke bumi dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga lebih dari dari kondisi normal, inilah efek rumah kaca berlebihan karena komposisi lapisan gas rumah kaca di atmosfer terganggu, akibatnya memicu naiknya suhu rata-rata dipermukaan bumi maka terjadilah pemanasan global.

1.2 Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Efek Rumah Kaca?
2.      Bagaimana proses terjadinya Efek Rumah Kaca?
3.      Apa yang menyebabkan terjadinya Efek Rumah Kaca?
4.      Apa dampak yang ditimbulkan dari Efek Rumah Kaca?
5.      Bagaimana cara menanggulangi Efek Rumah Kaca?
1.3 Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui pengertian Efek Rumah Kaca
2.      Mengetahui bagaimana  Efek Rumah Kaca tersebut bisa terjadi
3.      Mengetahui penyebab terjadinya Efek Rumah Kaca
4.      Mengetahui dampak apa yang ditimbulkan oleh Efek Rumah Kaca
5.      Mengetahui solusi/cara/usaha untuk mengatasi Efek Rumah Kaca







BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya. Istilah Efek Rumah Kaca (green house effect) berasal dari pengalaman para petani di daerah iklim sedang yang menanam sayur-mayur dan bunga-bungaan di dalam rumah kaca. Yang terjadi dengan rumah kaca ini, cahaya matahari menembus kaca dan dipantulkan kembali oleh benda-benda dalam ruangan rumah kaca sebagai gelombang panas yang berupa sinar infra merah. Namun gelombang panas itu terperangkap di dalam ruangan kaca serta tidak bercampur dengan udara dingin di luarnya. Akibatnya, suhu di dalam rumah kaca lebih tinggi daripada di luarnya. Inilah gambaran sederhana terjadinya efek rumah kaca (ERK).
Pengalaman petani di atas kemudian dikaitkan dengan apa yang terjadi pada bumi dan atmosfir. Lapisan atmosfer terdiri dari, berturut-turut: troposfer, stratosfer, mesosfer dan termosfer: Lapisan terbawah (troposfer) adalah yang yang terpenting dalam kasus efek rumah kaca. Sekitar 35% dari radiasi matahari tidak sampai ke permukaan bumi. Hampir seluruh radiasi yang bergelombang pendek (sinar alpha, beta dan ultraviolet) diserap oleh tiga lapisan teratas. Sedangkan  lainnya dihamburkan dan dipantulkan kembali ke ruang angkasa oleh molekul gas, awan dan partikel. Sisanya yang 65% masuk ke dalam troposfer. Di dalam troposfer ini, 14 % diserap oleh uap air, debu, dan gas-gas tertentu sehingga hanya sekitar 51% yang sampai ke permukaan bumi. Dari 51% ini, 37% merupakan radiasi langsung dan 14% radiasi difus yang telah mengalami penghamburan dalam lapisan troposfer oleh molekul gas dan partikel debu. Radiasi yang diterima bumi, sebagian diserap sebagian dipantulkan. Radiasi yang diserap dipancarkan kembali dalam bentuk sinar inframerah.
Sinar inframerah yang dipantulkan bumi kemudian diserap oleh molekul gas yang antara lain berupa uap air atau H20, CO2, metan (CH4), dan ozon (O3). Sinar panas inframerah ini terperangkap dalam lapisan troposfer dan oleh karenanya, suhu udara di troposfer dan permukaan bumi menjadi naik. Terjadilah efek rumah kaca. Gas yang menyerap sinar inframerah disebut Gas Rumah Kaca.
Seandainya tidak ada efek rumah kaca, suhu rata-rata bumi akan sekitar minus 180 C terlalu dingin untuk kehidupan manusia. Dengan adanya efek rumah kaca, suhu rata-rata bumi 330 C lebih tinggi, yaitu 150C. Jadi, efek rumah kaca membuat suhu bumi sesuai untuk kehidupan manusia.
Namun, ketika pancaran kembali sinar inframerah terperangkap oleh CO2 dan gas lainnya, maka sinar inframerah akan kembali memantul ke bumi dan suhu bumi menjadi naik. Dibandingkan tahun 50-an misalnya, kini suhu bumi telah naik sekitar 0,20 C lebih.

Gas Rumah Kaca
1.      Uap air
Uap air adalah gas rumah kaca yang timbul secara alami dan bertanggungjawab terhadap sebagian besar dari efek rumah kaca. Konsentrasi uap air berfluktuasi secara regional, dan aktivitas manusia tidak secara langsung mempengaruhi konsentrasi uap air kecuali pada skala lokal.
2.      Karbondioksida
Manusia telah meningkatkan jumlah karbondioksida yang dilepas ke atmosfer ketika mereka membakar bahan bakar fosil, limbah padat, dan kayu untuk menghangatkan bangunan, menggerakkan kendaraan dan menghasilkan listrik. Pada saat yang sama, jumlah pepohonan yang mampu menyerap karbondioksida semakin berkurang akibat perambahan hutan untuk diambil kayunya maupun untuk perluasan lahan pertanian
3.      Metana
Metana yang merupakan komponen utama gas alam juga termasuk gas rumah kaca. Ia merupakan insulator yang efektif, mampu menangkap panas 20 kali lebih banyak bila dibandingkan karbondioksida. Metana dilepaskan selama produksi dan transportasi batu bara, gas alam, dan minyak bumi. Metana juga dihasilkan dari pembusukan limbah organik di tempat pembuangan sampah (landfill), bahkan dapat keluarkan oleh hewan-hewan tertentu, terutama sapi, sebagai produk samping dari pencernaan. Sejak permulaan revolusi industri pada pertengahan 1700-an, jumlah metana di atmosfer telah meningkat satu setengah kali lipat
4.      Nitrogen Oksida
Nitrogen oksida adalah gas insulator panas yang sangat kuat. Ia dihasilkan terutama dari pembakaran bahan bakar fosil dan oleh lahan pertanian. Ntrogen oksida dapat menangkap panas 300 kali lebih besar dari karbondioksida. Konsentrasi gas ini telah meningkat 16 persen bila dibandingkan masa pre-industri.
5.      Gas lainnya
Gas rumah kaca lainnya dihasilkan dari berbagai proses manufaktur. Campuran berflourinasi dihasilkan dari peleburan alumunium. Hidrofluorokarbon (HCFC-22) terbentuk selama manufaktur berbagai produk, termasuk busa untuk insulasi, perabotan (furniture), dan temoat duduk di kendaraan. Lemari pendingin di beberapa negara berkembang masih menggunakan klorofluorokarbon (CFC) sebagai media pendingin yang selain mampu menahan panas atmosfer juga mengurangi lapisan ozon (lapisan yang melindungi Bumi dari radiasi ultraviolet


2.2 Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca
Proses terjadinya efek rumah kaca ini berkaitan dengan daur aliran panas matahari. Kurang lebih 30% radiasi matahari yang mencapai tanah dipantulkan kembali ke angkasa dan diserap oleh uap, gas karbon dioksida, nitrogen, oksigen, dan gas-gas lain di atmosfer. Sisanya yang 70% diserap oleh tanah, laut, dan awan. Pada malam hari tanah dan badan air itu relatif lebih hangat daripada udara di atasnya. Energi yang terserap diradiasikan kembali ke atmosfer sebagai radiasi inframerah, gelombang panjang atau radiasi energi panas. Sebagian besar radiasi inframerah ini akan tertahan oleh karbondioksida dan uap air di atmosfer. Hanya sebagian kecil akan lepas ke angkasa luar. Akibat keseluruhannya adalah bahwa permukaan bumi dihangatkan oleh adanya molekul uap air, karbon dioksida, dan semacamnya. Efek penghangatan ini dikenal sebagai efek rumah kaca.

2.3 Penyebab Terjadinya Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya  (CH4(Metan) dan N2O (Nitrous Oksida), HFCs (Hydrofluorocarbons), PFCs (Perfluorocarbons) dan SF6 (Sulphur hexafluoride) di atmosfer yang disebut gas rumah kaca. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.
Energi yang masuk ke bumi mengalami : 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer 25% diserap awan 45% diadsorpsi permukaan bumi 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi
Energi yang diadsoprsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra merah oleh awan dan permukaan bumi.Sinar inframerah yang dipantulkan bumi kemudian diserap oleh molekul gas yang antara lain berupa uap air atau H2O, CO2, metan (CH4), dan ozon (O3). Sinar panas inframerah ini terperangkap dalam lapisan troposfir dan oleh karenanya suhu udara di troposfir dan permukaan bumi menjadi naik, terjadilah efek rumah kaca. . Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur dioksida , nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana dan khloro fluoro karbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.



2.4 Dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya Efek Rumah Kaca
Efek Rumah Kaca menyebabkan dampak yang ditimbulkan pada bumi ini. Dampak positif maupun negatif.
Dampak Positif  Efek Rumah Kaca:
§  Efek rumah kaca sangat berguna bagi kehidupan di bumi karena gas-gas dalam atmosfer dapat  menyerap gelombang panas dari sinar matahari menjadikan suhu di bumi tidak terlalu rendah untuk dihuni makhluk hidup. Seandainya tidak ada gas rumah kaca jadi tidak ada efek rumah kaca, suhu di bumi rata-rata hanya akan -180 C, suhu yang terlalu rendah bagi sebagian besar makhluk hidup, termasuk manusia. Tetapi dengan adanya efek rumah kaca suhu rata-rata di bumi menjadi 330C lebih tinggi , yaitu 150C, suhu  ini sesuai bagi kelangsungan kehidupan makhluk hidup.
§  Dengan adanya efek rumah kaca membuat manusia menjadi berhati-hati dan berhemat terhadap penggunaan bahan bakar fosil, penggunaan listrik.
§  Dengan adanya efek rumah kaca manusia menjadi sadar bahwa pohon dan hutan memiliki arti penting sekali bagi kelangsungan kehidupan, yaitu salah satunya dapat menyerap gas polutan dan menghasilkan oksigen. Maka reboisasi kembali digalakkan dan penanaman pohon di kota-kota besar mulai dilakukan.
§  Manusia menjadi kreatif, karena mengolah limbah seperti plastik, kertas untuk didaur ulang menjadi barang yang ekonomis.
Dampak Negatif Efek Rumah Kaca:
§  Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer.
§  Efek rumah kaca menyebabkan pemanasan global yang mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut.
§  Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
§   Efek rumah kaca menjadi penyebab global warming dan perubahan iklim. Iklim di bumi menjadi tak menentu dan susah diprediksikan, sehingga mengganggu sistem penerbangan dan petani dalam menentukan masa panen.
§  Penyakit tropis menyebar, malaria, demam dengue, demam kuning menyebar ke daerah yang sebelumnya tidak pernah dijangkiti, dan bukan hanya itu, penyakit ini diketahui menjadi semakin ganas. Belum lagi meningkatnya jumlah manusia yang terserang penyakit seperti kanker kulit, kolera dan sebagainya yang belakangan ini semakin mewabah, dan mencakup daerah yang semakin luas.
§  Semakin berkurangnya keaneka-ragaman hayati dan punahnya beberapa spesies satwa karena perubahan musim, siklus kehidupan, waktu migrasi, berkurangnya daerah jelajah serta berkurangnya persediaan makanan mereka.
2.5 Usaha yang dilakukan untuk mengatasi Efek Rumah Kaca
o   Mengubah perilaku setiap orang
Untuk mencegah terjadinya dampak-dampak dari bahaya efek rumah kaca, tentunya harus dimulai dari diri sendiri pada setiap orang. Kepedulian setiap individu untuk melakukan perubahan perilaku pada dirinya akan berdampak bagi generasi penerus di kemudian hari.
o   Penggunaan alat listrik dengan tepat dan benar
Listrik tidak sebersih yang dikira, karena letak pembangkit yang jauh, sehingga asap polusinya tidak kita rasakan. Pembangkit listrik merupakan penyumbang emisi yang besar karena masih menggunakan bahan bakar fosil untuk prosesnya. Sekitar 27% pembangkit listrik di Jawa-bali menggunakan batubara, batubara sendiri adalah bahan bakar yang paling kotor karena mengeluarkan emisi paling besar. Perlu diketahui juga, listrik menyumbang 26 % total emisi yang dihasilkan di Indonesia. Cara yang tepat dan benar menggunakan listrik:
v  Menghemat penggunaan Listrik
v  Memadamkan listrik jika sedang tidak digunakan.
v  Menggunakan lampu hemat energi (CFL) dan lampu sensor cahaya untuk lampu taman, sehingga lampu akan hidup dan mati secara otomatis tergantung cahaya matahari. Memanfaatkan cahaya matahari untuk penerangan di dalam ruangan di pagi dan siang hari. Selain menghemat listrik juga dapat menurunkan emisi penyebab pemanasan global
v  Menggunakan timer agar televisi otomatis mati saat ketiduran.
v  Memakai alat-alat elektronik dengan cara bijak, sehingga dapat menghemat penggunaan listrik.

o   Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.
o   Memperbaiki kualitas kendaraan, melakukan uji emisi dan merawat kendaraan bermotor dengan baik.
o   Go green. Untuk mengatasi pengurangan polusi udara pada di atmosfer, maka dapat dilakukan juga penanaman tanaman. Penanaman tanaman dapat berupa pohon dapat dilakukan di halaman dan tempat-tempat yang banyak menghasilkan polusi udara, seperti di pinggir-pinggir jalan. Selain itu juga, melakukan reboisasi pada gunung-gunung yang gundul dan membuat taman-taman di perkotaan atau biasa disebut dengan taman kota.
o   Mengurangi penggunaan sampah
o   Memisahkan antara sampah organik dengan sampah non organik. Memisahkan antara sampah organik, plastik dan kertas, maka akan mempermudah dalam proses mendaur ulang sampah. Sampah organik bisa dijadikan kompos. Sampah plastik bisa dijadikan kerajinan tangan atau didaur ulang kembali menjadi plastik. Sedangkan sampah kertas bisa didaur ulang kembali menjadi kertas daur ulang dan kertas yang biasa digunakan (HVS).
o   Menghemat penggunaan kertas. Setiap harinya sampah kertas di seluruh dunia berasal dari 27.000 batang kayu. Pada tahun 2005, Indonesia mengonsumsi kertas sebanyak 5,6 juta ton. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dibutuhkan sebanyak 22,4 juta m3 kayu yang diambil dari hutan alam atau sama dengan menebang hutan seluas 640 ribu hektar per hari. Kegiatan penebangan dan kebakaran hutan merupakan penyumbang emisi terbesar, yaitu sekitar 64% dari total emisi di Indonesia. Diantaranya diakibatkan oleh kegiatan pabrik kertas. (Kementerian Lingkungan Hidup, 1999)
o   Mengurangi penggunaan tisu
o   Mengurangi konsumsi daging sapi Dengan banyaknya masyarakat yang mengonsumsi sapi, maka akan semakin banyak pula sapi di peternakan sapi. Kotoran sapi menghasilkan emisi NO2 dan pembusukan kotorannya mengeluarkan gas CH4. Sehingga semakin banyak sapi, maka akan semakin banyak jumlah kotorannya.
o   Mendaur ulang keertas, plastik, dan logam
o   Membuat kompos
















BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
       Adanya efek rumah kaca adalah disebabkan oleh bertambahnya jumlah gas-gas rumah kaca (GRK) di atmosfir yang menyebabkan energi panas yang seharusnya dilepas ke luar atmosfir bumi dipantulkan kembali ke permukaan dan menyebabkan temperatur permukaan bumi menjadi lebih panas. Gas-gas rumah kaca itu antara lain : Uap air, Karbondioksida, Metana, Nitrogen Oksida, Gas lainnya berupa Hidrofluorokarbon (HCFC-22), klorofluorokarbon (CFC) , PFCs (Perfluorocarbons) dan SF6 (Sulphur hexafluoride).Akibat yang ditimbulkan dari efek rumah kaca memiliki dampak negatif dan positif, tetapi kebanyakan dampak yang ditimbulkan adalah dampak negatif karena merugikan kesejahteran makhluk hidup.
       Beberapa solusi untuk mengatasi adanya efek rumah kaca dapat dilakukan dari pihak pemerintah    dan masyarakat untuk meminimalisasi dampak yang ditimbulkan. Dari pemerintah dapat dilakukan dengan membuat kebijakan untuk mengajak masyarakat dalam menanggulangi efek rumah kaca. Sementara masyarakat dapat melakukan kegiatan-kegiatan dalam kehidupan sehari-hari misalnya : penghematan penggunaan alat listrik, keefisienan penggunaan kendaraan bermotor dengan cara menghemat BBM, Go green dengan reboisasi atau penanaman pohon, pengelolaan sampah dengan tepat dan benar.

3.2 Saran
Semoga setelah membaca makalah ini para pembaca dapat mengeahui apakah itu efek rumah kaca, penyebabnya dan apa yang ditimbulkannya. Dan semoga pembaca mengerti dan paham apa yang harus dilakukan saat ini pada bumi ini, karena bahaya efek rumah kaca mungkin sudah tidak dapat dihindari lagi. Namun, jika upaya-upaya sederhana di atas dilakukan oleh semua masyarakat secara bersama-sama dan terus-menerus, maka dampak dari efek rumah kaca dapat dikurangi.  Dalam penulisan makalah ini mungkin ada kekurangan atau kesalahan dalam pembahasan materi yang disajikan. Mohon agar kesalahan dan kekurangan yang ada agar dimaklumi, karena keterbatasan pengalaman dan sumber-sumber yang kami miliki. Atas perhatian dan kesediaanya membaca makalah ini, saya sampaikan terima kasih.





DAFTAR PUSTAKA

http://climatechange.menih.go.id/index2.php?option=content&do_pdf=i&id=15
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembicaraan:Efek
http://hackersixtaz.blogspot.com/2009/09/efek-rumah-kaca-disebabkan-karena.html
http://lasonearth.wordpress.com/makalah/efek-rumah-kaca-green-house-effect/
http://nagasundani.blogsome.com/2005/05/09/efek-rumah-kaca-buruk-jika/trackback/
http:// nopph™.blogspot.com/2014/09/makalah-efek-rumah-kaca.html





No comments:

Post a Comment

Gizi Seimbang Pada Remaja

1.       Pengertian Gizi Seimbang Pada Remaja Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan ...